Kali ini kita akan membahas 5 Tokoh Fotografer Nasional Spesialisasi di Foto Lanscape / Wildlife. Postingan ini guna memenuhi tugas UAS FOTOGRAFI dengan dosen pengampu Bpk. Hermanto M.Ti
1. Riza Marlon
Menjadi fotografer khusus membidik hewan-hewan yang masih tinggal di alam liar bukanlah pekerjaan mudah. Tapi, itu dilakoni Riza Marlon sejak 20 tahun lalu. Kini, karya Riza, pria kelahiran Jakarta, 12 Januari 1960 sudah terpampang di berbagai publikasi LSM asing. Lembaga milik PBB seperti World Wild Fund (WWF), atau LSM Internasional seperti The Nature Conservacy (TNC), dan Wildlife Conservation Society (WCS) adalah beberapa nama yang menggunakan foto karya Riza. Dengan latar belakang hobi menyayangi binatang, Riza menekuni dunia fotografi sejak bangku SMA. Awal mulanya, Riza mengabadikan objek-objek binatang di lingkungan sekitarnya. Saat masuk kuliah di Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Riza semakin termotivasi untuk menekuni fotografi alam liar.
Berbekal biaya sendiri, Riza memulai petualangan untuk mencari objek alam liar. Sasaran pertamanya adalah kehidupan liar di Pulau Sumatera. Petualangan di Sumatera dilalui hingga berbulan-bulan. Keanekaragaman binatang dan suasana alam terekam dalam karya foto Riza. Saat itu Riza mulai menawarkan hasil karyanya untuk dipublikasikan dalam berbagai penerbitan. Melalui publikasi semacam itulah Rizal mulai populer sebagai fotografer alam bebas. Menurut Riza, pengalaman di fotografi alam liar tidak hanya mendapatkan foto binatang secara eksklusif. Pengalaman yang tak kalah berharga adalah belajar mengenali kearifan lokal.
sumber : https://www.jpnn.com/news/riza-marlon-20-tahun-jadi-fotografer-spesialis-alam-liar-indonesia
sumber : https://www.jpnn.com/news/riza-marlon-20-tahun-jadi-fotografer-spesialis-alam-liar-indonesia
Hasil Foto Riza Marlon
Cangak Abu karya Riza Marlon
Rusa Timor karya Riza Marlon
Maleo Sekanwor karya Riza Marlon
Orang Hutan karya Riza Marlon
Bekantan karya Riza Marlon
Trapidolaemus Latincitus karya Riza Marlon
https://www.mongabay.co.id/2014/02/24/riza-marlon-minim-karya-ilmiah-populer-anak-indonesia-lebih-paham-satwa-asing/ (29 Mei 2020)
2. Don Hosman
Don Hasman adalah seorang Fotografer Indonesia yang fenomenal. Lahir di kota Jakarta pada tanggal 7 Oktober 1940. Ia mulai memotret sejak usianya 11 tahun. Kemudian menginjak dunia Fotografer Profesional pada tahun 1968. Pada tahun 1979, ia bekerja sebagai wartawan sebuah Tabloid di Jakarta hingga akhirnya pensiun pada tahun 1995. Don Hasman adalah seorang fotografer berbakat yang memiliki jiwa petualang. Pada tahun 1978 ia melakukan pendakian ke pegunungan Himalaya, sehingga ia berhasil tercatat sebagai orang Indonesia pertama yang telah menginjakkan kaki di Himalaya yang tingginya kurang lebih 6.150 meter diatas permukaan laut. Tak hanya Himalaya, ia juga telah menaklukkan puncak gunung Kilimanjaro di Tanzania pada tahun 1985.
Di usianya yang menginjak 70 tahun, ia melakukan perjalanan yang terbilang luar biasa. Dengan bermodal berjalan kaki dari Saint Jean Pied de Port hingga Katredal Santiago de Compostela, Spanyol, ia menempuh seribu kilometer dengan tujuan mengabadikan semua yang dilihatnya dengan kamera. Perjalanan ini ditempuhnya dalam waktu 35 hari. lebih dari 14.000 foto berhasil diperoleh dalam perjalanan ini. Foto-foto yang bernilai seni tinggi banyak dihasilkan oleh Don Hasman. Ia tak segan berbagi ilmu dan pengalamannya. Kepribadiannya yang sederhana membuat sosoknya dikagumi oleh junior-juniornya. Kini ia masih menjabat sebagai ketua Asosiasi Fotografer Indonesia dan masih aktif sebagai fotografer. Ia tercatat sebagai salah satu dari 100 Famous Photographer in The World oleh pemerintah Perancis.
sumber : https://www.merdeka.com/don-hasman/ (29 Mei 2020)
Hasil Karya Don Hosman
https://www.instagram.com/donhasman/?hl=id (29 Mei 2020)
https://www.instagram.com/donhasman/?hl=id (29 Mei 2020)
https://www.instagram.com/donhasman/?hl=id (29 Mei 2020)
https://www.instagram.com/donhasman/?hl=id (29 Mei 2020)
https://www.instagram.com/donhasman/?hl=id (29 Mei 2020)
https://www.instagram.com/donhasman/?hl=id (29 Mei 2020)
3. Darwia Triadi
https://www.idntimes.com/tech/trend/ahmad-rifai-yusuf-n-1/hasil-foto-darwis-triadi-c1c2/1 (29 Mei 2020)
Darwin Triadi adalah seorang fotografeer Indonesia. Lahir di kota Solo, Jawa Tengah pada 15 Oktober 1954. Diawali pada tahun 1980 dari foto untuk brosur Hotel Borobudur dengan bayaran sebesar Rp 50.000, perjalanannya semakin dikenal karena berani menampilkan sesuatu yang berbeda. Tahun 1981 Darwis bersama para fotografer amatir memamerkan hasil karyanya. Rekan-rekan fotografernya memajang bermacam-macam foto bertemakan lanskap dan humanis, Darwis kala itu memajang foto beberapa model dan peragawati. Para pengunjung kaget sekaligus kagum. Tetapi tidak sedikit orang juga yang menyebut Darwis sebagai fotografer yang tidak tahu teknik foto serta menentang arus. Tahun 1990 dia diberi kepercayaan untuk menampilkan karyanya di majalah tahunan yang berskala internasional Hasselblad. Dalam waktu yang bersamaan, ia sempat mempresentasikan slide andalannya dalam acara Photo Kina International Competition di Kohn, Jerman.
Majalah Vogue yang juga berskala internasional memajang karyanya pada artikel spesial tentang Indonesia. Produsen lampu Broncolor, Bron Elektronik AG dari Swiss, juga memilihnya untuk mengisi kalender Broncolor tahun di 1997. Karya Darwis di bidang fotografi juga bisa di lihat dari berbagai macam foto produk-produk untuk iklan dari berbagai produsen besar seperti Nokia, Philips, BCA, Permata Bank, Satelindo, Indofood,Sony Ericsson, Telkom, PT. Unilever, Bank Mandiri, Mustika Ratu, Sari Ayu, Warner Music, Aquarius Music, Sony Music. Darwis juga telah menghasilkan karya berupa buku mengenai fotografi seperti Kembang Setaman, Secret Lighting dan Terra Incognita Tropicale. Juga majalah Indonesian Photographer. Darwis sering membuat seminar, dan workshop tentang fotografi. Dia juga telah mendirikan lembaga pendidikan fotografi di Jakarta Selatan. Dan memiliki studio Darwis Triadi Photography, dia juga membuka sekolah yang diberi nama Darwis Triadi School of Photography. Sebuah tempat yang merupakan salah satu impian dari Darwis, agar fotografi menjadi lebih terbuka.
sumber : https://www.merdeka.com/darwis-triadi/profil/ (29 Mei 2020)
Hasil Karya Darwin Triadi
https://www.idntimes.com/tech/trend/ahmad-rifai-yusuf-n-1/hasil-foto-darwis-triadi-c1c2/1 (29 Mei 2020)
https://www.idntimes.com/tech/trend/ahmad-rifai-yusuf-n-1/hasil-foto-darwis-triadi-c1c2/1 (29 Mei 2020)
https://www.idntimes.com/tech/trend/ahmad-rifai-yusuf-n-1/hasil-foto-darwis-triadi-c1c2/1 (29 Mei 2020)
https://www.instagram.com/darwis_triadi/?hl=id (29 Mei 2020)
https://www.instagram.com/darwis_triadi/?hl=id (29 Mei 2020)
https://www.instagram.com/darwis_triadi/?hl=id (29 Mei 2020)
4. Arbain Rambey
Pria dengan rambut cepak dan kaca mata berbingkai hitam ini sudah tidak diragukan lagi kemampuan menulis dan fotografi. Lahir di Semarang, 2 Juli 1961, Arbain Rambey mulai memotret pada tahun 1977 bersama teman-temannya di SMA Loyola 1, Semarang. Mengenyam pendidikan yang tidak berhubungan dengan dunia jurnalistik. Arbain lulus dan menjadi sarajana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung tahun 1988. Setelah lulus, Arbain bekerja sebagai reporter dan fotografer. Keahliannya dalam bidang fotografi juga lah yang mengantarkan ia menjadi redaktur foto Kompas menggantikan Kartono Riyadi pada tahun 1996. Arbain yang merupakan anak tunggal lahir dan tumbuh di Semarang dan tinggal bersama bibinya karena kedua orang tuanya harus bekerja. Ketertarikan Arbain dalam dunia fotografi rupanya sudah terlihat sejak masa kanak-kanak. Sejak umur 5 tahun, Arbain mulai tertarik dengan album foto, membolak-balik album foto menjadi kegemaran Arbain kecil pada saat itu. Pada usia 13 tahun Arbain sudah menguasai teknik cuci dan cetak foto hitam putih. Kamera pertamanya bermerek Ricoh dengan tipe 500 GX ia dapatkan pada tahun 1977.
Sebagai wartawan fotografer handal, Arbain tentunya memiliki segudang prestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Beberapa prestasi yang telah diperoleh Arbain, antara lain Juara Tunggal Festival Seni Internasional Art Summit 1999, memenangkan medali perunggu 2 tahun berturut-turut pada Lomba Salon Foto tahun 2006 dan 2007, serta Juara 1 lomba foto MURI tahun 2008. Arbain juga pernah beberapa kali mengadakan pameran foto, seperti Ekspresi (Medan, 2002), Mandailing (Medan, 2002), Senyap (Bentara Budaya, Jakarta, 2004), Colour of Indonesia (Galeri Cahaya, Jakarta, 2004), Crossing Bridges (Singapura, 2004), Persatoen (Melbourne, 2005), Nusantara (bersama Makarios Soekojo) (Hotel Aston, Jakarta, 2006). Kegiatan Arbain sekarang lebih banyak berupa mengajar. Ia mengajar di beberapa universitas swasta di Jakarta seperti Universitas Pelita Harapan, Universitas Media Nusantara, dan Darwis School of Photography.
Hasil Karya Arbani Rambey
https://arbainrambey.com/galeri/dsc-5752-jpg (29 Mei 2020)
https://arbainrambey.com/ (29 Mei 2020)
https://arbainrambey.com/galeri/ (29 Mei 2020)
https://neton.id/hobbies/traveling/769-arbain-rambey-abadikan-new-york-city-lewat-smartphone/ (29 mei 2020)
https://www.fotografer.net/galeri/user/arb/page/7 (29 Mei 2020)
https://arbainrambey.com/galeri/pa010169bh-jpg (29 Mei 2020)
5. Oscar Matuloh
Oscar Motuloh lahir di Surabaya, 17 Agustus 1959. Ia tertarik dengan bidang jurnalistik dan segala hal yang berkaitan denga itu. Ia pernah menjadi reporter di Kantor Berita Antara pada tahun 1988. Kini ia aktif mengajar di FFTV Institut Kesenian Jakarta dan menjadi dosen di sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Selain itu, ia juga aktif sebgai juri di sejumlah kompetisi fotografi di dalam maupun luar negeri. Tahun 1988, ia menjadi reporter di Kantor Berita Antara. Dua tahun kemudian, ia diangkat untuk menempati posisi divisi pemberitaan visual sebagai pewarta foto. Ia mempelajari fotografi bukan melalui kursus atau pendidikan khusus, namun otodidak. Selain aktif menjadi pewarta foto, ia kini memimpin Kantor Berita Foto Antara dan juga menjadi Kepala Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara. Ia juga ikut mendirikan Pewarta Foto Indonesia, organisasi yang menghimpun seluruh pewarta fto di Indonesia. Ia beberapa kali menyelenggarakan pameran dan workshop bertemakan fotografi. Ia juga pernah menerbitkan sejumlah buku tentang fotografi.
Sumber : https://www.kapanlagi.com/oscar-motuloh/profil/ (29 Mei 2020)
Hasil Karya Oscar Motuloh
Hasil Karya Oscar Motuloh
https://www.whiteboardjournal.com/interview/ideas/indonesia-and-photojournalism-with-oscar-motuloh/ (29 Mei 2020)
https://grafisosial.wordpress.com/tag/oscar-motuloh/ (29 Mei 2020)
https://grafisosial.wordpress.com/tag/oscar-motuloh/ (29 Mei 2020)
https://grafisosial.wordpress.com/tag/oscar-motuloh/ (29 Mei 2020)







































